Jatuh Cinta Pandangan Pertama atau Sekedar Terpana ?

Diposting oleh Sedih Rian Ahyadi on Jumat, 05 Juli 2013

Semilir harum menerpaku dari belakang kemudian berganti sosok indah yang membuatku berpaling dari rekan bicaraku. Sesaat kulupakan topik dan niat awal yang membuatku datang mengunjunginya. "Siapakah dia, senyumnya yang sekilas padaku sanggup membuyarkan konsentrasiku yang terlatih bertahun-tahun lamanya..?, tanyaku dalam hati.

Terdiam sejenak, sang putri yang mempesona ini pun memandangku sambil tersenyum. Akhirnya.. Semesta mendukung, yang menjadi lawan bicaraku ternyata kakaknya dan meninggalkanku sejenak. Karena terbiasa memanfaatkan peluang (intuisi bisnis jadi intuisi cinta) maka pertanyaan pertama langsung kulontarkan. 
" Mau berangkat kerja ya..?", tanyaku sok akrab.
" Diantar suami..?", lanjutku sambil menahan napas.
" Ndak, saya belum menikah", jawabnya tersenyum malu.

Ulam dicinta pucuk pun tiba. Maka selanjutnya pembicaraan mengalir dengan sendirinya seperti sebuah sinetron dengan skenario yang telah dikoreksi bertahun-tahun lamanya. Sang sutradara sekaligus memainkan peran sebagai aktor utama. Dadaku berdesir, " Ini pasti berlanjut, kau akan jadi milikku". Suara berbisik di hatiku membuat napasku mulai tak teratur lagi.
Gayung pun bersambut, dengan alasan satu arah tumpangan seorang peri cantik akhirnya kudapatkan. Tiba di tujuan yang sebelumnya tidak pernah kuinginkan memasukinya, harus kejejak demi sebuah nomor hand phone. Perasaan galau menyeruak, "Apa yang telah terjadi..?". Tapi sudahlah, ikuti saja permainan alam, mungkin ada hikmahnya. Toh semuanya bisa terjadi atas kehendak Yang Maha Kuasa.

Dan cerita ini pun berlanjut bukan sebatas perkenalan namun menjadi awal pertemuan berikutnya yang akhirnya membawaku mengunjungi tempat-tempat yang sebelumnya asing bagiku walaupun sering kulewati hanya karena mengikuti naluri hati yang sedang kasmaran. Semua renacanaku berantakan dan seperti hipnotis, jadwal yang telah kususun rapi setiap hari harus berubah tanpa henti karena berbagi dengan pencuri hati yang senantiasa masuk ke alam mimpi.

Apakah aku jatuh cinta ? Entahlah.. Yang jelas aku begitu saja ikut dalam setiap keinginannya walaupun kusadari telah menjauh dari perjalananku setiap hari. Dan anehnya kesadaran itu datang ketika perpisahan terjadi dan terus berulang kali tanpa bisa kuhentikan. Bahkan perjalanan harus kulangi di jalur yang sama tanpa tahu akhirnya kemana. Pikiran blank seolah baru terbangun dari koma yang panjang..

Bagaimana endingnya, aku tak tahu. walaupun cerita mengalir dari bibirnya membuatku harus realistis dalam menerima kenyataan begitu banyak perbedaan dan halangan yang akan merintanginya. Pikiran sadarku mengatakan, sebaiknya ini kuhentikan saja. Namun ucapannya untuk menjalani semuanya dulu tanpa membuat penilaian di awal pertemuan membuatku bersemangat bahwa jika jodoh tak akan kemana..

For my honey... Kepolosan dan kepercayaanmu membuatku terlena.

{ 0 komentar ... read them below or add one }

Posting Komentar

Blog Ini DOFOLLOW Auto Approve dan dibantu oleh IKLAN. SILAHKAN KLIK IKLAN Jika Anda Sempat. Terima kasih atas Kunjungan Anda..