Seberapa Besar Engkau Menghargai Ihktiar

Diposting oleh Sedih Rian Ahyadi on Kamis, 25 Juli 2013

Ikhtiar Menuju Sukses
Kebahagiaan adalah impian setiap orang. dan kesuksesan adalah hak setiap orang. Beragam cara dilakukan untuk mencapainya. Ukuran kebahagiaan pun sangat bervariasi dan subyektif bagi setiap orang. Mulai dari secara materi dan immateri. Apapun ukuran yang ditetapkan, pada intinya semua bergantung pada ihktiar dan ijin dari Allah SWT.

Keluh kesah adalah sesuatu yang sering kita dengar tentang beratnya menjalani hidup serta beban yang harus dipikul. Keinginan akan pencapaian sebuah kesuksesan untuk mencapai kebahagiaan terkadang membuat sebagian orang menghalalkan segala cara dan tanpa disadarinya kebahagiaan yang diraih adalah semu.

Nurani menjadi terlupakan dan hidup pun jadi hampa tanpa makna. Kehidupan lebih menjadi sebuah penantian menjelang ajal daripada membawa manfaat buat sesama. Terlebih lagi jika seorang kepala keluarga yang menjadi khalifah bagi anak dan istrinya, maka pemenuhan kebutuhan hidup secara materi tentu menjadi prioritas disamping kewajiban nafkah secara bathin mulai dari pendidikan prilaku dan tauladan yang baik.

Karena ukurannya adalah hasil, maka tidak jarang rasa bersyukur atas nikmat yang diterima dan hidup yang dianugerahkan Allah SWT menjadi bias seolah hidup adalah sebuah masalah. Keberhasilan yang diukur secara materi tidak salah, karena dunia yang kita diami ini adalah materi. Namun tidak bisa kita lupakan bahwa hasil dan pencapaian adalah mutlak milik Yang Maha Pencipta.

Jatuh bangun dalam memperjuangkan kesuksesan yang mendatangkan kebahagiaan, adalah kesuksesan yang sesungguhnya. Karena ihktiar adalah sebuah kewajiban sedangkan hasil adalah rezeki yang menjadi misteri dan rahasia Allah. Jika tidak menjadi misteri, niscaya setiap orang akan pesimis menghadapi hidup dan dan menjalani kehidupannya. Hidup yang penuh dinamika adalah sesuatu yang memicu setiap orang dalam perjuangan yang tanpa henti.

Seyogyanya pasangan hidup yang menjadi pendamping setia akan lebih pandai bersyukur bukan karena apa yang dibawa pulang dan dihasilkan tetapi dari ikhtiar yang dilakukan walaupun hasilnya belum sesuai harapan. Hidup adalah perjuangan terus menerus hingga akhir. 

Tidaklah rendah di mata istri atau anak jika seoarang suami dan ayah telah menukar waktu, keringat, air mata bahkan darahnya untuk sebuah kebahagiaan keluarganya walaupun keberuntungan belum dimilikinya. Kebanggaan dan penghormatan tidak datang dari jumlah nominal yang dihasilkan tetapi dari totalitas ikhtiar yang dilakukan. Sekecil apapun yang diperoleh lebih baik dan menjadi berkah daripada besar namun tidak pernah disyukuri.

Penghargaan yang diharapkan seorang suami dan kepala keluarga bukanlah dari ucapan terima kasih dan pelukan hangat, namun kepandaian bersyukur dengan cara menerima dengan ikhlas dari ikhtiar yang dilakukannya.

Salam hangat buat sahabatku dan always love you My Darling...

{ 0 komentar ... read them below or add one }

Posting Komentar

Blog Ini DOFOLLOW Auto Approve dan dibantu oleh IKLAN. SILAHKAN KLIK IKLAN Jika Anda Sempat. Terima kasih atas Kunjungan Anda..